Saturday, 11 January 2020

Segala Hal Tentang Borepile : KENAPA BOREPILE? BUKAN TIANG PANCANG?


Setelah Sekian Lama tidak menulis di blog usang ini akhirnya saya punya topik yang sangat sayang kalau tidak di ceritakan,, cuma karena ceritanya terlalu panjang, tulisannya akan saya buat dalam beberapa bagian ya..
Jadi di proyek ini saya menggunakan borepile sebagai pondasi struktur bangunan yang akan di bangun,, langsung saja ya..

Pertama, 
A. KENAPA BOREPILE? KENAPA BUKAN TIANG PANCANG?

Jadi memang pondasi dalam yang sering di pakai itu ada 2, tiang pancang precast (driven pile) dan tiang bore (bored pile). Seorang engineer dalam menentukan mau pake pondasi yang mana tentunya harus melihat data tanah site yang akan di bangun. Kali ini saya punya data tanah yang sangat bagus, lokasi site yang akan di bangun berupa batuan pada kedalaman di bawah 6 m. Lalu kenapa tanahnya bagus kok malah pake borepile? kok bukan tiang pancang? berikut alasannya kenapa suatu site pakai borepile bukan tiang pancang :



Kalau kata orang-orang, borepile itu cocok untuk kondisi site dimana tanah keras nya terlalu dalam, dan borepile itu punya unit shaft resistance lebih besar di bandingkan driven pile. Tapi sebenarnya menurut saya itu hanya mitos saja, untuk diameter dan kedalaman tiang yang sama, antara borepile dan driven pile sebenarnya kapasitasnya lebih besar yang driven pile. Untuk unit end bearing dan unit shaft resistance/ skin friction nya itu borel pile nilainya memang lebih kecil, ini adalah salah satu penelitian yang sudah membuktikan.

 

Sumber : Link

Dan kalau dilihat dari rumus perhitungan juga sudah menunjukan klo driven pile punya kapasitas yang lebih besar
Sumber : link lagi

Jadi sebenarnya penggunaan borepile itu bukan karena alasan daya dukung, tapi lebih ke metode kerja dan ketersediaan tiang pancang di site. Untuk daerah daerah terpencil nan jauh disana, mungkin akan sulit untuk mendatangkan tiang pancang. dan lebih mudah mendatangkan alat bor dan membuat batching plant untuk readymix.

Ada satu kasus lagi yang saya alami, jadi saya mendapatkan site project dimana tanah kerasnya terlampau dangkal, hanya 5 m saja sudah Nspt 60 dan tanahnya berupa batuan semi keras. Kalau pakai tiang pancang, proses pemancangan hanya akan sampai di kedalaman 4 m saja, alat pancang tidak akan mampu menembus Nspt 40. sedangkan untuk daya dukung 500T saya perlu diameter 1 m dimana syarat menimum adalah tertanal 10D atau 10 m. itu tidak mungkin dilakukan, sehingga diputuskan untuk menggunakan borepile.


Selain dari itu, bila dipaksakan menggunakan tiang pancang, meski axial capacitynya akan mudah terpenuhi pada site yang tanah kerasnya cukup dangkal, tetapi kapasitas cabut dan lateral nya akan sulit tercapai, karena tiang tidak cukup terjepit di tanah keras.

Ada lagi??