Tulisan ini sebenarnya bagian dari tulisan "Perbdaan antara CBR, density dan daya dukung" yang pas ditulis ternyata panjang banget dan keburu males nyelesaiinnya. Jadi ini penjelasan tentang CBR dulu dengan bahasa yang sederhana. Apa itu CBR?
Apa itu CBR tanah?
Apa pngertian CBR tanah?
Definisi CBR tanah ?
Dari namanya saja “ratio” artinya perbandingan, sudah mesti angkanya adalah berupa perbdandingan atau persentase dari sesuatu terhadap sesuatu. Apa sebenarnya yang dibandingkan?
Apa pngertian CBR tanah?
Definisi CBR tanah ?
Dari namanya saja “ratio” artinya perbandingan, sudah mesti angkanya adalah berupa perbdandingan atau persentase dari sesuatu terhadap sesuatu. Apa sebenarnya yang dibandingkan?
Yang dibandingkan
adalah nilai “KEKERASAN PERMUKAAN”, jadi nilai kekerasan suatu tanah
dibandingkan terhadap standard tanah yang di anggap keras. Standard tanah yang
di anggap keras adalah apabila :
a.
beban yang
ditunjukkan saat tanah di tekan pada kedalaman penetrasi 0,1 inchi menggunakan
alat proving ring dan dibagi luasan bidang tekannya (tegangan) itu sebesar
70,37 kg/cm2
b.
dan pada penetrasi
0,2 inchi tegangannya mencapai 105,56 kg/cm2.
c.
Jadi kalo
penetrasi di 0,1 inchi ketemu tegangannya 70,37 kg/cm2 dan di
penetrasi 0,2 inchi ketemu tegangan 105,56 kg/cm2 si tanah atau si
bahan itu sudah di anggap permukaannya keras 100%. Emang ada bahan yang CBR nya
100%? Adaaaaaaa… misalnyaaaa? Beton? Baja? Batu? Kuat tekan beton aja sampe ada
yang lebih dari 400 kg/cm2..
Biasanya CBR itu
dipakai untuk pengujian lapisan konstruksi jalan, subgrade nya, sub base nya, base
course nya, bahkan aspalnya bisa juga. Kenapa test CBR itu untuk jalan? Karena
jalan itu perlu permukaan yang keras untuk menerima beban kendaraan supaya
permukaannya tidak rusak atau berdeformasi dengan asumsi tanah yang di bawahnya sudah memiliki daya dukung yang cukup dengan kepadatan yang cukup. Tapi itu sebenarnya tidak perlu untuk jalan rigid (beton), tapi sangat penting untuk jalan aspal "flexible pavement, kenapa? karena aspal itu hanya lapis aus saja dan tidak menahan beban, bebannya sepenuhnya di teruskan ke lapisan bawahnya. Kalau lapisan bawahnya merupakan material curah yang dipadatkan, maka lapisan itu perlu dilakukan test CBR supaya pada saat dibebani permukaanya tidak berdeformasi.
Apa yang terjadi kalau suatu jalan permukaanya CBR nya tidak sesuai desain atau bebannya yang terjadi melampaui kapasitas CBR nya? Yang terjadi adalah seperti gambar berikut :
Apa yang terjadi kalau suatu jalan permukaanya CBR nya tidak sesuai desain atau bebannya yang terjadi melampaui kapasitas CBR nya? Yang terjadi adalah seperti gambar berikut :
Ini contoh basecoarse yang belum permukaannya sama sekali tidak keras? Apa yang terjadi? permukaannya bergelombang akibat bekas roda kendaraan. |
Untuk basecoarse yang sudah padat tetapi permukaanya tidak keras? ada bekas roda juga |
Aspal cuma lapisan aus saja, tidak menerima beban, beban diteruskan ke lapisan bawahnya, kalo lapisan bawahnya tidak keras? corrugation! |
Kalau CBR nya sepanjang jalan tidak rata maka ya untuk bagian yang tidak keras akan terjadi seperti gambar |
Kalau bebannya berlebih dari kapasitas CBR yang direncanakan ya channeling |
Contoh channeling yang parah |
Masih ada yang bingung tentang CBR? comment donk... :3
Kami CV RUNDAWA TEKNIK - Bandung memposisikan diri sebagai produsen, suplier dan distributor untuk peralatan LAB SIPIL SIPIL (Testing Equipment For : SOIL, CONCRETE, AGGREGATE, APHALT, CEMENT, MINING & General MACHINE,jual sondir 2.5 ton | sondir 5 ton | sondir 10 ton manual / hydraulic , jual hammer test , jual press beton , jasa sondir , jual sand cone test , slump test , cbr laboratorium , field cbr test , vane shear test , triaxial , cylinder mold , cube mold , 3 gang , sieve shaker , spt test , unconfined test , coredrilling machine, cakupan Nasional untuk target pasar Regular, kontak support 1x24 jam/hari dalam pelayanan sehingga dapat membantu dan menjawab kebutuhan anda, dengan cara melalui email fendinykz@yahoo.co.id - info@labtekniksipil.com , Mobile Phone: 082221111131, Tlp/Fax : 02282001060
ReplyDeleteSangant bermanfaat.. boleh nanya mas, jadi untuk desain perkerasan kaku, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dcp untuk mencari nilai CBRnya ya mas????
ReplyDeletemenurut saya sih tidak perlu, tapi yang harus dipastikan adalah lapisan tanah bawahnya harus padat... testnya bukan cbr taoi sand cone...
DeleteMelihat komentar diatas saya mau tanya. Jadi hubungan dcp sama cbr itu apa sih mas?
ReplyDeleteSaya baca cbr di lapak lain menjelaskan dcp dan saya masih belum paham��
Hsil tes Dcp dpkai sbgai refrensi untuk mnghitung niai Cbr
DeleteHsil tes Dcp dpkai sbgai refrensi untuk mnghitung niai Cbr
Deletedari namanya ya..
Deletedcp : dynamic cone penetration
cbr : callifornia bearing ratio
sama sama sih sebenernya buat menentukan tingkat kekerasan permukaan tanah,, cuma cara ngetest nya yang beda.. klo hasil dcp test itu perlu dimaukkan formula dlu biar dapet nilai cbr
kelebihannya dcpt itu bisa buat ngetest tanah di lapisan yang dalam, buat cari tau nilai cbr nya, jadi tanahnya cukup di bore dengan diameter yang gak terlalu besar, lalu di test pake alat dcp.. nanti bisa ketauan cbr di lapisan tanah itu..
kalo alat test cbr bisa nya cuma buat d permukaan aja..
setahu saya dcp itu dipakai untuk tanah lunak yang nilai cbrnya dibawah 7%. karena untuk tanah keras hasil dcp tidaak akurat disebabkan dcp menggunakan ujung konus. dan apabila posisi ujung konus mengenai batu atau benda keras akan terbaca nilai cbrnya besar.
Deletekalo ada data SPT, cara nentuin CBRnya gimana mas?
ReplyDeleteada formulanya empirisnya tapi cuma perkiraan,, tergantung jenis tanahnya,,coba baca ini deh
Deletehttp://www.answers.com/Q/How_do_you_convert_CBR_value_into_Bearing_capacity_kNm2
Luar biasa.. sangat bermanfaat.
ReplyDeleteSaya mau tanya pak,
ReplyDeleteApakah nilai CBR selain digunakan untuk desain perkerasam, bisa juga untuk digunakan pada desain slab on grade?
dimana pada slab on grade lebih cenderung beban statik, bukan fatigue seperti pada desain jalan.
Terima kasih
menurut saya sih agak kurang relevan,, soalnya klo slab on grade itu kan mestinya yang di hitung daya dukung tanahnya,, dan kepadatan tanahnya.. bukan kekerasan permukaanya.. buat slab on grade, struktur tanah bawahnya jauh lebih penting
ReplyDeletesetuju sama atas saya nih,,, klo slab on grade itu lebih perlu daya dukung tanah.. sama kayak ngedesain gedung,, pondasi telapak itu perlu daya dukung tanah bawah nya,, bukan nilai CBR nya
ReplyDeleteSalam Pak
ReplyDeleteDari pengalaman bapak atau referensi bapak apakah nilai cbr yg menggunakan material batuan pecah yg di mix dg pasir atau material sejenis nilai cbr nya bisa lebih dr 100%, sy beberapakali melakukan uji test cbr memang hasilnya ada yg lebih dr 100%, klo secara rumusan memang seharusnya nilai maksimal 100%, sprti yg kita ketahui nilai cbr itu ratio antara beban uji dibanding beban standar. Apakah penentuan nilai beban standarnya itu memang sudah maksimal dan material dr beban standar yg dirumuskan dr material apa? Beberapa sumber menuliskan material beban standar(standart load) dr batuan pecah.
pertama, nilai CBR 100% itu bukan batasan tingkat kekerasan semua bahan,, ada material yang nilai CBR nya bisa llebih,, misal beton klo di test CBR mungkin bisa 300%.. kalau pengalaman saya belum pernah pak, karena biasanya saya ngetest CBR itu hanya untuk tanah dan basecourse B, kalo basecourse tipe A dengan pengerjaan yang baik,, bisa jadi mencapai 100% atau malah di atasnya..
DeleteBaik pak, saya beberapa kali menemui untuk base coarse A di atas 100% dg material gravel/batuan pecah (dr penulisan beberapa sumber material ini adalah material yg digunakan untuk penentuan standart load) Mungkin sering jd pertanyaan aja karena banyak orang menganggap CBR itu ratio antara beban uji dan beban standar, padahal penentuan beban standar tentu sudah melalui uji lab dalam percobaan yg panjang, tetapi kenapa hasil test uji dg material yg sama bisa melebihi 100% (melebihi nilai beban standartnya). Ya tp itulah kondisi lapangan akan selalu memunculkan hal baru dr pada rumusan yg sudah ada atau mungkin perumusan dan materian beban standarnya yg blum sy ketahui
Deleteya memang seperti itu pak,, mungkin bagi beberapa orang yang masih mempertanyakan, harus diberi penjelasan yang lebih detil pak supaya bisa punya pemahaman yang sama.. (y)
DeleteBiasanya nilai standart CBR lapangan (Tanah) di indonesia brapa ya? Apakah 6% itu sudah bagus? Mohon pencerhanya 😇
ReplyDeletesaya sih belum pernah nemu referensi yg resmi dari sni atau peraturan, cm itu kan sebenarnya tergantung desain lapisan di atasnya,, makin kaku lapisan atasnya cbr bawahnya bisa makin rendah,, cm serendah rendahnya paling gak 6% terendah yang bisa di terima..
ReplyDeleteMau nanya mas , jadi penggunaan cbr lab dengan cbr lap bedanya dimana mas ? mohon ilmunya mas.
ReplyDeletekalau setau saya sih ya..
DeleteCBR Lab itu kan mencari nilai CBR maksimum dari suatu jenis tanah dimana tanah itu dipadatkan maksimum,, pas dia kepadatan maksimum bisa dapet nilai CBR berapa
Kalau CBR lapangan itu, jadi dari lapisan yang udah tergelar,, misal itu di lab udah di test bisa sampe CBR 30%, nah di lapangan di test pas di hamparkan dan di padatkan kita cek apakah memenuhi sesuai dengan CBR yang di lab,, intinya lebih ke ngecek kerjaan lapangannya aja sih sesuai gak sama spek requirement CBR nya
perbedaan cbr sama sand cone itu apa ya mas?
ReplyDeletekalau mau lebih jelas coba baca artikel saya yang lain di blog ini tentang CBR dan kepadatan,, cuma secara sederhana nya.. CBR itu hanya menguji kekerasan permukaan saja dan lapisan di bawah nya,, kalau sand cone itu untuk menguji kepadatan..
Deletecbr satuannya %
sand cone satuannya berat jenis gr/cm3
Bagus banget artikel dan diskusinya pa, terimakasih, semoga menjadi amal buat bapak dan kawan2 semua yg ikut share, aamiin
ReplyDeleteamin,, semoga bermanfaat :)
DeletePada spek bina marga 2018 rev 2,utk pek base A dan B,tdk disyaratkan nilai kepadatan,tetapi mensyaratkan nilai CBR.utk perenc,apakah tdk perlu dilakukan pengujian kepadatan (compaction) di lab?krn yg saya tau,SNi pengujian kepadatan (compaction) dan SNI cbr itu terpisah...🙏🙏
ReplyDeletesebenarnya ada tabel konversinya dari nilai CBR ke kepadatan untuk tiap tiap jenis material.. soalnya kalau cek kepadatan lapagan untuk material batuan itu menurut saya ya susah juga,, saya belum pernah test kepadatan untuk material base coarse
Delete