Kemarin ada Mas Eko nanya, “mas slump nya cuma 11,
masuk gak? Rencananya kan 14±2 ?”
Mungkin ada pertanyaan lain?
apa itu slump test ?
pengertian slump test ?
Devinisi slump test ?
Fungsi slump test ?
apa itu slump test ?
pengertian slump test ?
Devinisi slump test ?
Fungsi slump test ?
Jadi apa itu sebenarnya nilai slump? Nilai slump itu
sebenarnya adalah nilai yang menunjukkan kualitatif kelecakan dari material
beton basah. Apa itu kelecakan? Kelecakan itu adalah tingkat kekentalan atau
tingkat keenceran dari material itu. Menurut penulis, ada 2 fungsi utama dari
nilai slump sebagai berikut :
1.
Nilai slump
dipakai untuk acuan desain beton terhadap workabilitynya di lapangan, tingkat
kemudahan pelaksanaanya di lapangan. Emangnya pengerjaanya beda kalau nilai
slump nya 6 cm atau nilai slump nya 12 cm ? Sangat berbeda. Bagi teman-teman
yang belum pernah bekerja dilapangan mungkin belum bisa merasakan. Akan saya
sedikit ceritakan, jadi orang orang lapangan akan lebih suka nilai slump yang
tinggi karena beton akan semakin encer dan mudah mengalir, mudah menyebar,
tidak perlu susah susah dipaculin supaya rata ke area yang mau di cor.
Bayangkan kalau beton itu kental dan saat pengecoran harus diratakan dengan
bersusah susah payah, maculin material yang berat jenisnya 2400 kg/m3
tentu lebih berat dari maculin tanah yang cuma 1800 kg/m3.
2.
Nilai slump juga
dipakai untuk memeriksa perubahan factor air semen dalam campuran beton. Apa
nilai FAS bisa berubah? Sekali lagi ini
adalah ilmu yang didapat dari lapangan, ketika kita memesan ready mix dari
suatu batching plant tentu ada variable “transportasi” dimana pada saat
readymix itu di angkut tentu terkena pengaruh cuaca dan penguapan air sepanjang
jalan. Dari situlah akan terjadi penguapan readymix yang menyebabkan perubahan
nilai FAS, belum lagi kalau di jalan ternyata truck mixer nya kehujanan, apa
nilai FAS nya tidak akan berubah?
Kembali ke pertanyaan paling atas, sebelum saya jawab,
saya tanya dulu sama Mas Eko “ mas itu slump segitu bisa dikerjakaan gak sama
tukang cor nya?” dia jawab “bisa!” tentu saja saya putuskan “ oke cor!”
Kenapa nilai slump nya kurang dari rentang rencana
tetapi tetap di terima? Pada prinsipnya nilai slump itu ditentukan dari jumlah
volume pasta (air + semen + pasir) dibandingkan terhadap jumlah volume kerikil
dan ukuran kerikil. Untuk kuat tekan beton yang sama, nilai slump nya bisa
dibuat berbeda dengan penyesuaian seperti berikut :
-
Nilai slump tinggi
dimana volume pasta (semen + pasir + air + tanpa merubah FAS) lebih banyak
dibandingkan volume kerikil dengan perbandingan tertentu. Biasanya untuk slump
tinggi maka ukuran kerikilnya akan lebih kecil biar semakin besar volume rongga
nya.
-
Nilai slump rendah
dimana volume pasta (semen + pasir + air + tanpa merubah FAS ) lebih sedikit
dibandingkan volume kerikil dengan perbandingan tertentu. Dan untuk slump
rendah biasanya ukuran kerikilnya lebih besar.
-
Nilai FAS harus
tetap, karena perubahan nilai FAS akan mempengaruhi kuat tekan beton. Misalnya
untuk menambah volume pasta dengan FAS 0,5 jumlah volume air awal 200 dm3
dengan volume semen 100 dm3, maka untuk mengencerkan adukan beton,
jumlah airnya ditambah menjadi 220 dm3 dan jumlah semennya ditambah menjadi 110
dm3 sehingga nilai FAS tetap terjaga 0,5. Dari penambahan volume
tersebut maka volume pasir dan kerikil harus dikurangi sebanyak penambahan itu.
Penambahannya kan sebesar 20 dm3 untuk air dan 10 dm3
untuk semen, sehingga volume kerikil + pasir dikurangi sebesar 30 dm3.
Dan hal yang paling penting diketahui adalah, untuk
kuat beton yang semakin tinggi maka nilai FAS nya harus semakin kecil. Bisa
dilihat dalam grafik berikut.
Jadi pertimbangan keberterimaan nilai slump di
lapangan adalah sebagai berikut :
1.
Misalkan untuk
beton fc’ 30 MPa dengan nilai slump rencana 12±2 lalu di lapangan di
dapat nilai slump 10 – 14 cm maka sudah pasti beton diterima dan boleh di cor.
2.
Kalau nilai slump
ternyata lebih dari 14 cm sudah tentu beton keenceran, dengan volume semen
sesuai mix design, berarti jumlah air nya kebanyakan, dan nilai FAS nya berubah
jadi lebih besar. Kalau seperti itu kasusnya maka beton ditolak tidak boleh di
cor.
3.
Kalau nilai slump
nya lebih kecil dari 10 cm, berarti dengan volume semen sesuai mix design
tetapi volume airnya lebih kecil sehingga nilai FAS lebih kecil. Otomatis
kekuatan beton sebenarnya jadi lebih tinggi. Beton tersebut boleh saja
diterima, tetapi ada resikonya yaitu beton susah dikerjakan dan susah
dipadatkan dengan vibrator sehingga nantinya bila dipakai untuk cor kolom dan
balok bisa terjadi keropos pada betonnya atau jika dipakai untuk cor pelat
lantai maka akan terjadi retak susut akibat dehidrasi saat proses reaksi
pengerasan beton karena kekurangan air.
Kami CV RUNDAWA TEKNIK - Bandung memposisikan diri sebagai produsen, suplier dan distributor untuk peralatan LAB SIPIL SIPIL (Testing Equipment For : SOIL, CONCRETE, AGGREGATE, APHALT, CEMENT, MINING & General MACHINE,jual sondir 2.5 ton | sondir 5 ton | sondir 10 ton manual / hydraulic , jual hammer test , jual press beton , jasa sondir , jual sand cone test , slump test , cbr laboratorium , field cbr test , vane shear test , triaxial , cylinder mold , cube mold , 3 gang , sieve shaker , spt test , unconfined test , coredrilling machine, cakupan Nasional untuk target pasar Regular, kontak support 1x24 jam/hari dalam pelayanan sehingga dapat membantu dan menjawab kebutuhan anda, dengan cara melalui email fendinykz@yahoo.co.id - info@labtekniksipil.com , Mobile Phone: 082221111131, Tlp/Fax : 02282001060
ReplyDeletenice share pak bob... Salam #mahasiswakpgat3 :D
ReplyDeletehaha... sopo iki?
DeleteArtikelnya lengkap pak Bob..terima kasih sudah sharing informasi disini.
ReplyDeleteBuat yang sedang cari jasa renovasi rumah murah dan buat pondasi dalam pasti butuh jasa bore pile atau jasa strauss pile menggunakan beton dengan harga jayamix atau harga beton jayamix yang murah segera hubungi 0812-1180-291 (Momo)
siap.. sama sama pak..
Delete