PEMANCANGAN DENGAN HYDRAULIC STATIC PILE DRIVER (HSPD)
1.
REFERENSI
1.1 Spesifikasi Teknis Seksi 7.6
2.
SUMBER DAYA
2.1
Material
2.1.1
Tiang pancang
2.1.2
Pelat penyambung tiang pancang
2.1.3
Kawat las
2.2
Peralatan
2.2.1
1 unit Alat Pancang HSPD (Pressing Hydraulic Cylinder, Clamping Box, dan Clamping Hydraulic Cylinder)
2.2.2
1 unit Waterpass dan
theodolit.
2.2.3
2 unit alat las
2.2.4
APD dan peralatan keselamatan penunjang.
2.3
Tenaga Kerja
2.3.1
1 orang surveyor
2.3.2
1 orang pelaksana
2.3.3
2 orang operator alat pancang HSPD
2.3.4
6 orang pekerja (2 orang helper, 2 orang pembobok, dan 2 orang
pengikat)
3.
INSTRUKSI KERJA
3.1
Persiapan
3.1.1
Jalan masuk proyek untuk mobilisasi alat pancang tidak terhalang
bidang kerja, tumpukan puing bekas bangunan atau material proyek. Jalan tetap
padat saat dilewati trailer yang membawa alat pancang dan material dengan
aman. Lebar pintu proyek minimal 8 meter.
3.1.2
Lokasi pancang harus bersih dari semak, rumput, sampah atau material
lainnya yang bisa mengganggu proses pemancangan.
3.1.3
Tanah dilokasi pancang dapat menahan beban kerja alat pancang HSPD.
3.1.4
Ijin pemancangan pondasi harus diselesaikan oleh pemberi tugas sebelum
mobilisasi alat/material.
3.2
Mobilisasi Alat Pancang
3.2.1
Alat pancang HSPD dikirim dalam beberapa
bagian setelah persiapan lahan yang disebutkan selesai.
3.2.2
Kendaraan pembawa bagian-bagian alat pancang HSPD
berupa trailer sebanyak 6 sampai 8 mobil ditambah 1 unit mobil crane untuk merakit alat pancang HSPD.
3.3
Pengiriman dan
Penumpukan
3.3.1
Tiang pancang dikirim ke lokasi proyek menggunakan trailer dengan
kapasitas ± 50 ton.
3.3.2
Tiang pancang diturunkan dari trailer dengan service crane atau crane
pada alat pancang HSPD.
3.3.3
Tumpukan tiang pancang diletakkan sedekat mungkin dengan titik pancang
untuk menghindari resiko patah akibat terlalu banyak pemindahan.
3.3.4
Tiang ditumpuk di lapangan datar dan padat.
3.3.5
Penumpukan tiang maksimal 3 lapis dengan ganjal kayu (5/10) pada jarak
20% dari panjang bentang yang diukur dari setiap ujung.
|
|||
3.4
Penentuan Titik
Pancang
3.4.1
Penentuan titik-titik pancang dilakukan oleh
tim surveyor pemberi tugas.
3.4.2
Penentuan titik pancang dilaksanakan dengan
patok kayu atau besi yang dibenamkan minimal 20 cm kedalam tanah padat.
3.4.3
Akurasi titik pancang harus dijaga dari pergeseran akibat hantaman
tiang, trailer atau terinjak kaki alat pancang HSPD.
3.5
Prosedur Kerja Pemancangan
HSPD
3.5.1
Posisikan alat pancang HSPD pada koordinat yang ditentukan dala
keadaan rata dengan bantuan alat “Nivo”
dibantu dengan waterpass pada posisi chasis panjang.
3.5.2
Tiang pancang yang telah diberi tanda setiap 1000 mm diangkat oleh crane pada alat pancang HSPD dan
dimasukkan kedalam alat penjepit.
3.5.3
Posisikan tiang pancang tepat diatas titik pancang dalam keadaan tegak
lurus dengan bantuan alat unting-unting.
3.5.4
Setelah semuanya terpenuhi selanjutnya dilakukan penjepitan tiang
dengan tekanan maksimum ± 20 MPa dibaca pada Manometer C.
3.5.5
Tekanan dilakukan sebesar 200 % dari beban rencana (pembacaan tekanan
pada manometer harus sesuai dengan beban yang ditentukan, konversi pembacaan
manometer dan beban sesuai spesifikasi alat terlampir)
3.5.6
Dilakukan penekanan tiang dengan menggunakan Cylinder Jack sampai
mencapai beban yang sudah ditentukan.
3.5.7
Selama proses pemancangan harus dicatat (Pilling Record) tekanan yang timbul kontra kedalaman tiang yang
tertanam.
3.5.8
Apabila dala proses pemancangan tiang tidak dapat ditekan lagi,
sehingga terdapat sisa tiang diatas permukaan tanah maka sisa tiang tersebut
dipotong dengan alat pemotong untuk memberikan jalan kerja bagi alat pancang
HSPD ke titik berikutnya.
3.5.9
Kondisi final set sudah
tercapai apabila pembacaan pada manometer sudah menunjukkan 250% beban
rencana.
3.6
Pengelasan
3.6.1
Apabila diperlukan pekerjaan sambungan maka dilakukan pengelasan menggunakan
welding electrodes LB-52 E7016 (spesifikasi
produk terlampir)
3.6.2
Dilakukan pembersihan pada area pengelasan.
3.6.3
Pengelasan dilakukan sebanyak minimal 2 layer sampai gap antar tiag
pancang tertutup.
3.6.4
Untuk mempercepat prosesnya, dilakukan pengelasan dari 2 sisi.
4.
Safety
4.1
Permukaan
area pemancangan harus bebas dari bahan-bahan yang dapat
mengakibatkan pergeseran, seperti oli, minyak, dll.
4.2
Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) wajib digunakan selama pemancangan berlangsung.
4.3
Saat pengelasan, pekerja menggunakan APD khusus pengelasan.
4.4 Jika cuaca mendung atau
hujan dan terindikasi bahaya petir maka pekerjaan dihentikan.
4.5 Penempatan rambu-rambu k3 di
sekitar area pemancangan
5.
Diagram Metode Kerja HSPD
|
|||
6. Lampiran
6.1 Gambar Rangkaian Pekerjaan
Pemancangan Sistem jacking Pile
6.2 Tabel konversi pembacaan
manometer pada alat HSPD dengan beban pada piston
6.3 Spesifikasi pengelasan sesuai
produk tiang pancang
6.4 Sertifikat welder
|
Monday, 28 March 2016
Metode Pemancangan Jacking Dengan Hydraulics Static Pile Driver (HSPD)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment