3 Parameter Desain Struktur Kekuatan, Kekakuan, dan
Kestabilan
Ini adalah tulisan ringan hanya sebagai pengetahuan
pembaca dalam mendesain suatu system struktur. Disini penulis tidak akan
membahas detil perhitungan dalam desain struktur, namun akan menjelaskan secara
umum saja.
Dalam melakukan suatu desain struktur ada beberapa
parameter desain yang wajib harus dipenuhi sebagai persyaratan kelayakan
struktur itu bisa dibangun. Berdasarkan pengalaman penulis, parameter desain
struktur itu ada 3 yaitu kekuatan, kekakuan dan kestabilan dari system
struktur. Bila salah satu dari parameter tersebut tidak dipenuhi maka struktur
dianggap tidak layak untuk dibangun. Berikut adalah penjelasn dari
masing-masing parameter tersebut :
1.
Kekuatan
Kekuatan
berkaitan erat dengan gaya dalam yang terjadi terhadap kapasitas dari material
yang dipakai pada strukturnya. Perhitungan kekuatan yang umum ya bisa
didasarkan kepada beban service nya menggunakan metode Allowable Stress Design
(ASD) dan terhadap beban ultimatenya menggunakan Load Resistance Factor Design
(LRFD). Biasanya ini adalah parameter utama untuk menentukan struktur itu kuat
atau tidak.
2.
Kekakuan
Kekakuan
berkaitan dengan kondisi layan dari system struktur tersebut, kenyamanan dari
dari pengguna dikemudian hari. Parameter kekakuan dilihat dari deformasi system
struktur yang terjadi akibat beban yang bekerja, defleksi, rotasi dan
translasi. Sudah ada batasan-batasan untuk parameter tersebut di SNI, misalnya
untuk defleksi strukur yang berhubungan dengan suatu hal yang akan rusak akibat
lendutan yang besar dibatasi sebesar l/360 dan untuk struktur yang boleh
melendut dan tidak memberikan pengaruh apa-apa boleh melendut sebesar l/240.
Memangnya
ada struktur yang kuat tetapi tidak kaku? Ada.. misalnya
-
Sling atau cable
baja, material yang punya kuat tarik sampai 1000 MPa tetapi sama sekali tidak
punya kekakuan.
-
Rod atau batang
baja yang hanya bisa menerima gaya tarik saja.
-
Pelat baja yang
berlaku sebagai membrane
-
Member baja yang
terlalu panjang terhadap jari-jari girasinya
3.
Kestabilan Sistem
Struktur
Berbeda lagi
dengan kekakuan, ada lagi istilah yang disebut kestabilan. Jadi kestabilan itu
adalah perilaku struktur dilihat dari geometrinya, jenis sambungan antara
member nya, tumpuan yang dipakainya, dan
juga keseimbangan dari bebannya yang bekerja. Suatu system struktur bisa saja
kuat, kaku tetapi tidak stabil. Kalau kekakuan kan musuhnya defleksi,
translasi, atau rotasi sebagian dari system strukturnya, kalau kestabilan itu
musuhnya displacement keseluruhan system struktur terhadap kondisi awalnya.
Untuk lebih memudahkan dalam memahami ketiga parameter
di atas, berikut adalah contoh contoh model struktur dan penjelasan terhadap
ketiga parameter tersebut.
Struktur di atas kuat, kaku, dan stabil. |
Struktur kuat, kaku, tapi tidak stabil, karena tumpuannya
rol-rol nanti strukturnya bisa geser kemana-mana
|
Struktur di atas kuat, dan stabil, tetapi tidak kaku terhadap geometrinya |
Nah untuk jadi kaku, ya tinggal ditambah pengaku
pengaku saja
|
Itu kan batangnya awalnya biru semua, lalu kita
optimasi dengan mengecilkan batang-batangnya, nanti sampai batas tertentu maka aka
nada batang yang tidak kuat… kaku, stabil, tetapi tidak kuat.
|
No comments:
Post a Comment