Dalam pengujian tiang borepile, ada yang disebut dengan pengujian integritas tiang atau keutuhan tiang. Salah satu metode yang digunakan adalah metode crosshole sonic logging. Metode ini adalah salah satu metode yang akurat untuk mengetahui keutuhan tiang bore karena metode ini memindai kerapatan material sepanjang pondasi yang di cor.
Foto di atas adal foto yang menunjukkan lubang-lubang untuk test CSL yang disiapkan pada saat pembersian. dapat dilihat pada foto lubang yang disiapkan berjumlah 4 buah.
Dalam artikel kali ini, saya akan berbagi cara membaca dan menerjemahkan hasil cross hole sonic logging bagi pemula. Tentunya untuk keputusan tindak lanjut terhadap tiang dari hasil pengujian ini harus diputuskan oleh tenaga ahli yang bersertifikat. Tetapi paling tidak, kita yang masih pemula juka melihat sepintas data dari CSL ini bisa memutuskan bahwa tiang itu defect atau tidak, sehingga keputusan kelanjutan pekerjaan selanjutnya dapat segera di putuskan. Misal, dari hasil di dapat tiang tidak kompak maka pekerjaan pilecap dapat di hentikan sementara menunggu hasil evaluasi dan tindak perbaikan yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
Berikut adalah contoh tiang yang Normal
COL = Cut of Level atau elevasi pemotongan tiang di bawah pilecap
Dari data di atas dapat dilihat bahwa dalam 1 tiang dilakukan 3 kali pemindaian. Karena Pada saat pengecoran dibuat 3 lubang yaitu lubang 1,2 dan 3.
Pada gambar paling kiri terdapat keterangan tube number 1-2
Pada gambar tengah terdapat keterangan tube number 1-3
Pda gambar paling kanan terdapat keterangan tube number 2-3
Pada tube 1-2 dan tube 1-3 dapat terlihat tidak ada warna hijau dari elevasi -0,5 sampai -2,5, itu menunjukkan kepala tiang tidak memiliki kerapatan, bukan berarti keropos, bisa jadi pada posisi tersebut berupa lumpur sisa pengecoran yang mengeras. Tetapi hal tersebut masih dapat di toleransi karena tidak melebihi kedalaman COL dan akan di buang nantinya.
Dari data dapat di lihat ketiga tube dari posisi COL sampai elevasi -12 m warna hijaunya utuh yang menunjukkan kerapatan material pembentuk borepile baik.
Berikut adalah contoh tiang bore yang mengalami soft toe, yaitu terdapat lapisan lunak di bawah di ujung tiang bor.
Hal ini bisa terjadi karena proses cleaning lubang sebelum pengecoran yang tidak sempurna, atau pada saat pengecoran tidak menggunakan casing sehingga lubang runtuh namun pengecoran tetap di lanjutkan.
dapat di lihat pada gambar di atas, pada kedalaman -12 m terdapat warna hijau yang agak samar-samar. Inilah indikasi tiang bor mengalami soft toe. Keputusan tindak lanjut hal ini harus diambil oleh tenaga ahli geoteknik yang bersertifikat.
Berikut adalah contoh tiang bore yang mengalami defect/keropos dimana terdapat warna samar-samar bahkan terputusnya garis rambatan gelombang. Tiang sudah tentu tidak bisa di pakai karena keropos yang mungkin terjadi karena kurangnya pemadatan pada waktu pengecoran borepile.
Selain dari itu, ada juga hasil yang menunjukkan bahwa pengujian CSL gagal. Bukan berarti tiang rusak, tetapi hal ini bisa terjadi karena sensor tidak bisa masuk sampai bawah lubang yang bisa terjadi karena tube mampat akibat tersbumbat material seperti gambar berikut.
Memang dalam pengerjaan borepile harus sangatlah hati-hati, karena salah metode sedikit saja, hasil borepile bisa jadi tidak dapat di gunakan.
Semoga bermanfaat :)
Jangan lupa baca artikel yang lainn ya :)