METODE KERJA
|
PEKERJAAN PILECAP, TIEBEAM DAN PELAT LANTAI DASAR
1.
REFERENSI
1.1 Spesifikasi teknis
2.
SUMBER DAYA
2.1
Material
2.1.1
Beton Readymix K350
2.1.2
Besi beton
2.1.3
Lean concrete B0
2.1.4
Pasir
2.1.5
Batako
2.1.6
Mortar
2.1.7
Panel bekisting papan plywood
2.1.8
Patok
2.1.9
Minyak bekisting
2.1.10
Bonding agent
2.2
Peralatan
2.2.1
Excavator
2.2.2
Concrete mixer
2.2.3
Concrete vibrator
2.2.4
Bar bender
2.2.5
Bar cutter
2.2.6
Concrete pump
2.3
Tenaga Kerja
2.3.1
Pelaksana
2.3.2
Mandor
2.3.3
Pekerja
3.
INSTRUKSI KERJA
3.1
Pekerjaan Persiapan
3.1.1
Pengukuran dan pemasangan bowplank daerah pilecap dan tiebeam yang
akan digali.
3.1.2
Pembersihan area galian dari material yang akan mengganggu pekerjaan.
3.1.3
Cek ada atau tidak jaringan utilitas pada daerah yang akan digali.
3.1.4
Jika ada perlu koordinasi dengan MK untuk pemindahan sementara
jaringan tersebut.
3.1.5
Pemindahan dilakukan jika diijinkan oleh MK dan dikerjakan oleh
personil yang memiliki keahlian dalam hal tersebut.
3.2
Galian Tanah, Pemotongan
Tiang Pancang dan Lantai Kerja
3.2.1
Tanah digali menggunakan excavator dan digali secara manual pada
bagian yang tidak bisa menggunakan excavator sesuai dengan shop drawing.
3.2.2
Tanah hasil galian di timbun di samping galian untuk digunakan sebagai
backfill
3.2.3
Kepala tiang pancang dipotong sesuai dengan Pile Cut Off Level.
3.2.4
Pembobokan kepala tiang yang pancang dan pembengkokan strand tiang
panjang sepanjang 60D atau 60 x 1,25 = 75 cm.
3.2.5
Penyemprotan anti rayap pada permukaan tanah untuk pile cap, tie beam,
dan pelat lantai dasar dengan dosis 5L (campuran) per m2.
3.2.6
Penghamparan dan pemadatan pasir urug setebal 100 mm.
3.2.7
Penghamparan lean concrete (beton
B-0) setebal 50 mm sebagai lantai kerja untuk mempermudah pekerjaan.
3.3
Bekisting, Pembesian dan
Pengecoran
3.3.1
Pada tanah yang sudah
mencapai elevasi yang ditentukan
3.3.1.1 Untuk pemasangan prefab besi
beton pile cap dan tie beam, lokasi harus sudah siap baik elevasi dan tanda
pengukuran ( as bangunan)
3.3.1.2
Fabrikasi pembesian dilakukan di lokasi prefab yang telah ditentukan
untuk dirangkai terlebih dahulu baik untuk pile cap, kolom, dan tie beam.
3.3.1.3
Untuk daerah dimana urugan tanah sudah mencapai elevasi yang
ditentukan, bekisting pilecap dan tie beam menggunakan pasangan bataco
3.3.1.4
Pemasangan pembesian pile cap, kolom, dan tie
beam yang sudah dipasang decking pada sisi terluar sebagai bantalan pada
bekisting bataco.
3.3.1.5
Dilakukan backfill pada sela galian diluar bekisting bataco dan
dipadatkan.
3.3.1.6
Pembesian pelat lantai yang dirangkai di
tempat.
3.3.1.7
Sebelum pelaksanaan pengecoran, seluruh acuan, tulangan dan benda lain
yang harus ada di dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser saat pengecoran, serta
bersih dari material yang akan mengganggu ( kayu, plastik, kaleng, dll)
3.3.1.8
Bekisting batako dibasahi menggunakan air sebelum dilakukan
pengecoran.
3.3.1.9
Pengecoran pilecap, tie beam, dan pelat lantai menggunakan beton
readymix K350 dilakukan secara bersamaan menggunakan concrete pump dan diatur tinggi jatuh beton tidak lebih dari 1,5
m agar tidak terjadi segerasi.
3.3.1.10
Pada saat pengecoran dilakukan pemadatan menggunakan concrete vibrator.
3.3.1.11
Segera setelah pengecoran dimana beton mulai mengeras dan sebelum
terjadi retak susut basah, beton diselimuti menggunakan karung goni dan
disiram oleh air sampai jenuh.
3.3.2
Pada tanah yang elevasinya
belum mencapai elevasi yang ditentukan
3.3.2.1 Untuk pemasangan prefab besi
beton pile cap dan tie beam, lokasi harus sudah siap baik elevasi dan tanda
pengukuran ( as bangunan).
3.3.2.2
Fabrikasi pembesian dilakukan di lokasi prefab yang telah ditentukan
untuk dirangkai terlebih dahulu baik untuk pile cap, kolom, dan tie beam.
3.3.2.3
Untuk lokasi dimana elevasi tanah belum mencapai elevasi yang
ditentukan, digunakan bekisting pasangan bataco dan papan plywood.
3.3.2.4
Untuk bekisting dibawah elevasi tanah digunakan bekisting bataco.
3.3.2.5
Pemasangan prefab pembesian pilecap yang sudah dipasang decking pada
sisi terluar beton sebagai bantalan pada bekisting bataco.
3.3.2.6
Backfill pada rongga urugan diluar bekisting bataco.
3.3.2.7
Bekisting yang ada di atas permukaan tanah menggunakan papan plywood
dengan perkuatan besi hollow.
3.3.2.8
Papan plywood diberi dudukan siku yang akan di patok pada tanah agar
tidak terjadi pergeseran possi bekistingnya.
3.3.2.9
Pembesian tie beam di atas tanah yang sudah diberi pasir urug 10 cm
dan lean concrete B-0 5 cm.
3.3.2.10
Bekisting tie beam menggunakan papan plywood dengan perkuatan besi
hollow yang diberi dudukan siku untuk di patok di tanah. Untuk lokasi dimana
elevasi tanah belum mencapai bottom of tie beam, maka digunakan pasangan
bataco yang di selingi tanah urugan dibawah tie beam sebagai acuan agar
elevasi bottom of tiebeam sesuai dengan elevasi yang direncanakan.
3.3.2.11
Sebelum pelaksanaan pengecoran, seluruh acuan, tulangan dan benda lain
yang harus ada di dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser saat pengecoran, serta
bersih dari material yang akan mengganggu ( kayu, plastik, kaleng, dll).
3.3.2.12
Bekisting bataco dibasahi menggunakan air dan bekisting plywood
dilapisi minyak bekisting sebelum dilakukan pengecoran.
3.3.2.13
Pengecoran pilecap dan tie beam menggunakan beton readymix K350 dilakukan
secara bersamaan menggunakan concrete
pump dan diatur tinggi jatuh beton tidak lebih dari 1,5 m agar tidak
terjadi segerasi.
3.3.2.14
Pengecoran dilakukan sampai elevasi bottom of slab.
3.3.2.15
Pada saat pengecoran dilakukan pemadatan menggunakan concrete vibrator.
3.3.2.16
Segera setelah pengecoran dimana beton mulai mengeras dan sebelum
terjadi retak susut basah, beton diselimuti menggunakan karung goni dan
disiram oleh air sampai jenuh.
3.3.2.17
Bekisting tie beam dibuka paling cepat 3 hari setelah pengecoran.
3.3.2.18
Pengurugan tanah dilanjutkan setelah bekisting papan plywood dibuka
sampai elevasi bottom of slab.
3.3.2.19
Tanah dipadatkan menggunakan vibro.
3.3.2.20
Penghamparan pasir urug setebal 10 cm di atas tanah urug.
3.3.2.21
Penghamparan lean concrete setebal 5 cm di atas pasir urug.
3.3.2.22
Pemasangan pembesian pelat lantai yang dirangkai di tempat.
3.3.2.23
Pada permukaan atas beton pilecap dan tie beam diberikan lapisan bonding agent.
3.3.2.24
Pengecoran pelat lantai menggunakan beton K350 menggunakann concrete
pump, diatur tinggi jatuh beton tidak
lebih dari 1,5 m.
3.3.2.25
Pada saat pengecoran dilakukan pemadatan menggunakan concrete vibrator.
3.3.2.26
Segera setelah pengecoran dimana beton mulai mengeras dan sebelum
terjadi retak susut basah, beton diselimuti menggunakan karung goni dan
disiram oleh air sampai jenuh.
|
4.
Safety
4.1
Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD).
4.2 Penempatan rambu-rambu
peringatan dan K3 pada area pekerjaan
|
5. Lampiran
5.1 Shop drawing metode
bekisting pilecap
5.2 Shop drawing metode
bekisting tie beam.
|
Monday, 28 March 2016
Metode Kerja Pekerjaan Pengecoran Pilecap Tiebeam dan Pelat Lantai Dasar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment