1.
REFERENSI
1.1 ASTM D4945-08
2.
SUMBER DAYA
2.1 Material
2.1.1
Tiang pancang
2.1.2
Beton caping
2.1.3
Bantalan kepala tiang pancang
2.2 Peralatan
2.2.1
Diesel Hammer
2.2.2
PDA
2.2.3
Sepasang Accelerometer
2.2.4
Sepasang Strain Transducer
2.2.5
Kabel utama
2.2.6
Kabel penghubung
2.3 Tenaga Kerja
2.3.1
Pelaksana
2.3.2
Aplikator PDA test
3.
INSTRUKSI KERJA
3.1 Persiapan
3.1.1
Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang, apabila
kepala tiang sama rata permukaan tanah. Tanah disekeliling tiang digali dengan
lebar minimal 0,75 meter dengan kedalaman minimal 2 (dua) kali diameter tiang
ditambah 0,75 meter hal ini untuk menjaga keamanan sensor.
3.1.2
Berikan marking pada tiang dengan interval tertentu
untuk perekaman jumlah pukulan.
3.1.3
Sematkan transducers pada tiang dengan membuat lubang
kecil pada tiang dengan cara di bor. Untuk menghindari konsentrasi tegangan
yang tidak diinginkan pada ujung tiang, tempatkan transducer pada jarak 1,5 D
dari ujung atas tiang. Posisikan transducer menurut arah sensitivnya sejajar
dengan sumbu aksial tiang. Susun strain transducer sehingga saat pengukuran
tidak terjadi tengangan aksial lentur. Susun accelerometer, sehingga pada saat
pengukuran tidak terjadi pergeseran posisi accelerometer akibat lentur, atau
letakan dengan acuan titik poros tiang transducers jenis yang sama sehingga
simetris terhadap sumbu tiang.
3.1.4
Hitung cepat rambat gelombang pada tiang.
3.1.5
Hitung Modulus elastisitas tiang.
3.1.6
Berikan caping pada pile (untuk type spun) sehingga
permukaan tiang menjadi rata agar energy dari palu yang dijatuhkan dapat
terdistribusi merata.
3.1.7
Letakkan bantalan yang terbuat dari plywood atau
material lain dengan kekakuan yang sama di atas top of pile.
3.1.8
Posisikan hammer tepat di atas top of pile dan sentries
terhadap sumbu tiang.
3.1.9
Siapkan peralatan perekam, pemproses, dan monitor
untuk menampilkan hasil pengukuran dinamis keseimbangan tegangan, dan sinyal
percepatan pada level referensi.
3.2 Proses pengambilan data
3.2.1
Berat hammer dan tinggi jatuh hammer dapat menggunakan
ketentuan yang dipakai saat pemancangan.
3.2.2
Catat berat hammer, tinggi jatuh ram, energy kinetic
dari hammer yang dijatuhkan (jika tersedia), dan jumlah pukulan yang terjadi
selama 1 menit.
3.2.3
Lakukan pengukuran dengan PDA, catat data pengukuran
kecepatan dan gaya pada setiap pukulan
3.2.4
bandinkan gaya dan hasil kecepatan yang di ukur dan
impedansi pada tiap-tiap pukulan.
3.2.5
Ukur nilai displacement pada setiap pukulan dengan acuan marking pada
tiang.
3.2.6
Dari data yang di dapatkan dilakukan analisa
menggunakan case method teori gelombang satu dimensi yang sudah umum dikenal
untuk untuk mendapatkan nilai daya
dukung tiang.
3.3 Laporan
Informasi
yang harus tercantum pada laporan test adalah sebagai berikut
3.3.1
Lokasi dan identifikasi tiang pancang
3.3.2
Tanggal pemancangan
3.3.3
Jenis, panjang total, dan luas permukaan tiang
pancang, Panjang tiang tertanam.
No comments:
Post a Comment