Keberterimaan
Beton Readymix
Apa aja sih yang harus di cek kalau beli readymix?
Harga
beton readymix itu sekarang mahal, 800rb samapi 1 juta per kubik. Apalagi kalau
beli nya 1 truck mixer yang isinya 7 kubik, berarti harganya sekitar 7 jt.
Harga materialnya udah jelas-jelas mahal jadi kita jangan sampai tertipu dan
mendapatkan material yang jelek kualitasnya padahal sudah bayar mahal. Setelah
bahas tentang slump beton di postingan sebelumnya, disini penulis bakal bahas
tentang keberterimaan beton yang baik berdasarkan 3 tahun pengalaman penulis
sebagai kontraktor supaya teman-teman semuanya tidak dirugikan oleh para
pedagang beton readymix. Jadi seperti apa sih beton readymix yang baik dan
boleh di cor ?
1. Pengujian
pertama tentu adalah test slump untuk memperkirakan kelecakan dan ada atau
tidaknya perubahan nilai FAS dalam campuran adukan beton. Keberterimaan beton
dengan parameter slump ada di postingan : http://constructionfordummies.blogspot.co.id/2016/04/slump-test-itu-untuk-apa.html
2. Kedua
adalah suhu dari beton readymix itu sendiri. Kenapa suhu harus diperiksa? Jadi suhu
adalah parameter beton itu sudah mulai setting / mengeras atau belum. Beton yang
reaksi pengerasannya sudah mulai akan menghasilkan panas. Cara memeriksanya
adalah dengan memasukkan tangan telanjang ke dalam readymix dan dikira-kira
apakah betonnya sudah anget atau belum. Kalau betonnya sudah anget, betonnya
tidak boleh diterima karena nantinya tidak akan mengeras dengan sempurna. Biasanya
reaksi pengerasan dimulai sekitar 1-2 jam setelah beton itu di campur. Kalau
jarak proyek dengan batching plant jauh atau jalanannya macet, maka bisa saja
ketika beton sampai di proyek, suhu nya sudah meningkan dan proses setting
sudah dimulai.
3. Yang
harus diperiksa berikutnya adalah volume, karena jangan sampai kita beli beton
7 m3 tetapi yang datang Cuma 6 m3. Cara memeriksa yang
paling mudah adalah dengan jembatan timbang. Berat beton basah bisa di dapat
dari trialmix nya ketemu berat jenis. Jadi berat mobil mixer terisi beton
dikurangi berat mobil mixer kosong dibagi berat jenis maka akan di dapat
volumenya. Karena bisa saja driver mixer “kencing sembarangan” sehingga beton
yang sampai ke proyek volume nya berkurang, atau memang ada “oknum” dari
batching plant yang sengaja mengurangi takaran volume beton.
4. Surat
jalan truck mixer juga harus diperiksa, mutu beton dan alamat proyeknya harus
sesuai. Karena bisa saja beton dengan mutu yang sama tetapi berbeda proyek maka
mix design nya juga berbeda.
suarat jalan juga harus diperiksa lhooo |
5. Job
mix adalah print out dari takaran pencampuran yang dimasukkan ke dalam truck
mixer. Tetapi tidak semua produsen readymix membuat jobmix saat membuat readymix.
Tergantung kecanggihan alat batching plant nya. Disinilah biasanya hal yang
sulit di control, karena kebanyakan alat pencampurnya masih analog belum
computerize sehingga tidak ada print out dari jobmix. Kalau seperti ini
seharusnya ada petugas yang didelegasikan untuk mengawasi proses pencampuran di
batching plant agar job mix sesuai dengan takaran trial mix saat pengujian
terdahulu untuk memastikan bahwa mutu beton akan sesuai dengan mutu saat trial
mix.
computerized batch |
analog batch |
6. Kira
– kira masih ada lagi gak yang harus diperiksa untuk keberterimaan beton
readymix?
Sedikit berkomentar mengenai poin 2 agak sulit dilakukan apalagi di wilayah jabodetabek yang tiap hari macet apalagi pengiriman di siang hari, membuat waktu tempuh pengiriman menjadi lama & cuaca panas, 1 cycle time bisa 3-4 jam perjalanan, sementara semen dan air sudah bercampur di batch plant. Kebanyakan yang terjadi indikatornya : slump sesuai ya diterima. Yang nomer 3 juga sulit karena pengadaan jembatan timbang di proyek itu mahal malah lebih mahal ketimbang harga betonnya. BTW tulisannya menarik & menginspirasi mas Bob..!! :-)
ReplyDelete