Monday 11 April 2016

Apakah boleh beberapa jenis tiang pancang dalam satu bangunan atau satu pilecap yang sama?



Terkadang kita sering menemukan permasalahan pengerjaan pemancangan di lapangan yang membuat suatu desain pondasi dalam tidak bisa dilaksanakan dengan sempurna. Berikut misalnya :

1.     Stock material tiang pancang atau produktivitas tiang pancang di pabrik tidak bisa memenuhi kebutuhan.
2.     Pada saat pemancangan alat pancang tidak dapat menembus lensa (lapisan keras yang tipis) sehingga pemancangan tidak sesuai dengan kedalaman rencana.
3.     Area kerja yang luas dan bervariasi sehingga desain pondasi dalam tidak bisa diaplikasikan di semua titik.
4.     Terjadi perubahan desain setelah review desain di tengah pekerjaan pemancangan.

Semua hal di atas bisa terjadi dalam dunia konstruksi, seringkali diambil solusi singkat untuk mengkombinasikan beberapa jenis pondasi dalam dalam satu pilecap yang sama, atau beberapa jenis pondasi dalam untuk bangunan yang sama. Seperti kita ketahui ada beberapa jenis pondasi dalam seperti berikut :

a.     Pondasi tiang pancang precast beton dengan penampang lingkaran (spun pile)


b.     Pondasi tiang pancang precast beton dengan penampang persegi 9square pile)
c.      Pondasi tiang pancang baja (steel pile)
d.     Pondasi bor dengan bor kering (bored pile)


e.     Pondasi bor dengan bor basah (washboring pile)
 
Bolehkan dalam satu pilecap dikombinasikan antara spun pile dan square pile?
Bolehkah dalam satu pilecap dikombinasikan antara spun pile dan washboring pile?
Bolehkan dalam satu bangunan dikombinasikan steel pile dengan bored pile?

Parameter desain dari pondasi dalam bukan hanya daya dukung beban aksial saja, tetapi penurunan tiang tunggal dan kelompok tiang, daya dukung beban lateral, dan kuat cabut (setau saya sih itu). Tiap jenis pondasi dalam yang saya sebutkan di atas meski memiliki daya dukung aksial yang sama, tetapi parameter lainnya dari tiang bisa jadi berbeda. Hal tersebut tentu harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan untuk mengkombinasikan pondasi dalam.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkombinasikan pondasi dalam dala satu pilecap yang sama atau dalam satu bangunan.

1.     Sebelum menentukan kombinasi pondasi dalam, perlu diteliti dulu apakah jumlah tiang dalam pilecap itu ditentukan berdasarkan beban aksial vs kapasitas aksial atau beban lateral vs kapsitas beban lateral.
2.     Spun pile dan square pile dengan luas penampang yang sama, belum tentu memiliki daya dukung aksial yang sama. Karena daya dukung suatu tiang bukan hanya ditentukan oleh luas penampang tiang tetapi ditentukan oleh :
-         kekuatan material yang dipakai
-         Luas selimut yang menentukan tahanan friksi
-         Luas ujung yang menentukan end bearing
-         Penulangan dan rongga dalam tiang menentukan kapasitas lateral dari moment crack penampang
-         Penulangann prestressed dan biasa juga menentukan kapasitas moment crack penampang
3.     Akibat geometri yang berbeda dan metode pengerjaan yang berbeda tentu settlement yang terjadi pada tiang tunggal juga akan berbeda. Pada tiang pancang precast yang dipukul dengan hammer pasti di ujungnya merupakan tanah keras, sedangkan pengerjaan menggunakan washboring pasti akan menyisakan lumpur di ujung bawah tiang sehingga nilai settlement nya akan berbeda dengan tiang pancang precast yang di pukul dengan hammer meski ukuran penampang dan kedalamannya sama. Tentu saja parameter tersebut tidak diperhitungkan dalam desain.

Namun dalam prakteknya, tidak semuanya sesuai perhitungan di atas kertas, berikut adalah hal-hal yang mungkin terjadi apabila terjadi kesalahan dalam mengkombinasikan pondasi dalam.

1.     Bila mengkombinasikan tiang pancang dengan nilai penurunan tiang tunggal yang berbeda dalam satu pilecap, maka pilecap akan miring saat sudah dibebani oleh kolom.
2.     Kemiringan yang terjadi pada pilecap sebenarnya bisa di tahan oleh tiebeam apabila tiebeam di desain menahan beban akibat differensial settelement tersebut.
3.     Perbedaan differensial settlement yang terlalu besar akibat perbedaan pondasi dalam yang dipakai akan membuat tiebeam patah. Namun patahnya tiebeam biasanya tidak bisa dilihat, sehingga indikasi yang bisa dilihat adalah penurunan kolom setempat.
4.     Penurunan pondasi yang serentak hanya mengakibatkan permasalahan arisitektural terhadap sekeliling bangunan, namun bila terjadi differensial settlement yang besar hal terburuk yang bisa terjadi adalah bangunan di atasnya lama kelamaan akan miring. Sehingga tidak layak lagi untuk dipakai.

Berikut adalah saran penulis :

1.     Jangan mengkombinasikan antara pondasi dalam yang dipancang dan yang di bor dalam satu pilecap.
2.     Pondasi dalam yang dikombinasikan sebaiknya memiliki kapasitas aksial yang sama, kapasitas cabut yang sama, moment crack penampang yang sama dan tahanan friksi yang sama.
3.     Pondasi dalam yang berbeda pada suatu bangunan, sebaiknya dibuat dilatasi struktur untuk meisahkan struktur atasnya.
4.     Apabila hal tersebut tidak dapat dihindari, sebaiknya tiebeam di desain cukup kuat untuk menahan diferensial settlement tersebut.

Demikian, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment