Terkadang
kita sering menemukan permasalahan pengerjaan pemancangan di lapangan yang
membuat suatu desain pondasi dalam tidak bisa dilaksanakan dengan sempurna.
Berikut misalnya :
1. Stock
material tiang pancang atau produktivitas tiang pancang di pabrik tidak bisa
memenuhi kebutuhan.
2. Pada saat
pemancangan alat pancang tidak dapat menembus lensa (lapisan keras yang tipis)
sehingga pemancangan tidak sesuai dengan kedalaman rencana.
3. Area kerja
yang luas dan bervariasi sehingga desain pondasi dalam tidak bisa diaplikasikan
di semua titik.
4. Terjadi
perubahan desain setelah review desain di tengah pekerjaan pemancangan.
Semua hal
di atas bisa terjadi dalam dunia konstruksi, seringkali diambil solusi singkat
untuk mengkombinasikan beberapa jenis pondasi dalam dalam satu pilecap yang
sama, atau beberapa jenis pondasi dalam untuk bangunan yang sama. Seperti kita
ketahui ada beberapa jenis pondasi dalam seperti berikut :
a. Pondasi
tiang pancang precast beton dengan penampang lingkaran (spun pile)
b. Pondasi
tiang pancang precast beton dengan penampang persegi 9square pile)
c. Pondasi
tiang pancang baja (steel pile)
d. Pondasi bor
dengan bor kering (bored pile)
e. Pondasi bor
dengan bor basah (washboring pile)
Bolehkan
dalam satu pilecap dikombinasikan antara spun pile dan square pile?
Bolehkah
dalam satu pilecap dikombinasikan antara spun pile dan washboring pile?
Bolehkan
dalam satu bangunan dikombinasikan steel pile dengan bored pile?
Parameter
desain dari pondasi dalam bukan hanya daya dukung beban aksial saja, tetapi
penurunan tiang tunggal dan kelompok tiang, daya dukung beban lateral, dan kuat
cabut (setau saya sih itu). Tiap jenis pondasi dalam yang saya sebutkan di atas
meski memiliki daya dukung aksial yang sama, tetapi parameter lainnya dari
tiang bisa jadi berbeda. Hal tersebut tentu harus diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan untuk mengkombinasikan pondasi dalam.
Berikut adalah
hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkombinasikan pondasi dalam dala satu
pilecap yang sama atau dalam satu bangunan.
1. Sebelum
menentukan kombinasi pondasi dalam, perlu diteliti dulu apakah jumlah tiang
dalam pilecap itu ditentukan berdasarkan beban aksial vs kapasitas aksial atau
beban lateral vs kapsitas beban lateral.
2. Spun pile
dan square pile dengan luas penampang yang sama, belum tentu memiliki daya
dukung aksial yang sama. Karena daya dukung suatu tiang bukan hanya ditentukan
oleh luas penampang tiang tetapi ditentukan oleh :
-
kekuatan material yang dipakai
-
Luas selimut yang menentukan tahanan friksi
-
Luas ujung yang menentukan end bearing
-
Penulangan dan rongga dalam tiang menentukan kapasitas
lateral dari moment crack penampang
-
Penulangann prestressed dan biasa juga menentukan
kapasitas moment crack penampang
3. Akibat
geometri yang berbeda dan metode pengerjaan yang berbeda tentu settlement yang
terjadi pada tiang tunggal juga akan berbeda. Pada tiang pancang precast yang
dipukul dengan hammer pasti di ujungnya merupakan tanah keras, sedangkan
pengerjaan menggunakan washboring pasti akan menyisakan lumpur di ujung bawah
tiang sehingga nilai settlement nya akan berbeda dengan tiang pancang precast
yang di pukul dengan hammer meski ukuran penampang dan kedalamannya sama. Tentu
saja parameter tersebut tidak diperhitungkan dalam desain.
Namun dalam
prakteknya, tidak semuanya sesuai perhitungan di atas kertas, berikut adalah
hal-hal yang mungkin terjadi apabila terjadi kesalahan dalam mengkombinasikan
pondasi dalam.
1. Bila
mengkombinasikan tiang pancang dengan nilai penurunan tiang tunggal yang
berbeda dalam satu pilecap, maka pilecap akan miring saat sudah dibebani oleh
kolom.
2. Kemiringan
yang terjadi pada pilecap sebenarnya bisa di tahan oleh tiebeam apabila tiebeam
di desain menahan beban akibat differensial settelement tersebut.
3. Perbedaan
differensial settlement yang terlalu besar akibat perbedaan pondasi dalam yang
dipakai akan membuat tiebeam patah. Namun patahnya tiebeam biasanya tidak bisa
dilihat, sehingga indikasi yang bisa dilihat adalah penurunan kolom setempat.
4. Penurunan
pondasi yang serentak hanya mengakibatkan permasalahan arisitektural terhadap
sekeliling bangunan, namun bila terjadi differensial settlement yang besar hal terburuk
yang bisa terjadi adalah bangunan di atasnya lama kelamaan akan miring. Sehingga
tidak layak lagi untuk dipakai.
Berikut
adalah saran penulis :
1. Jangan mengkombinasikan
antara pondasi dalam yang dipancang dan yang di bor dalam satu pilecap.
2. Pondasi
dalam yang dikombinasikan sebaiknya memiliki kapasitas aksial yang sama,
kapasitas cabut yang sama, moment crack penampang yang sama dan tahanan friksi
yang sama.
3. Pondasi
dalam yang berbeda pada suatu bangunan, sebaiknya dibuat dilatasi struktur
untuk meisahkan struktur atasnya.
4. Apabila hal
tersebut tidak dapat dihindari, sebaiknya tiebeam di desain cukup kuat untuk
menahan diferensial settlement tersebut.
Demikian,
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment